Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

30 March 2016

TNI Siap Gelar Operasi Pembebasan Sandera Kapal Anand 12

8:07 PM Posted by Unknown No comments
Indonesian Special Navy Force demonstrate their skills on a tanker ship during an anti-terror drill in the sea outside Jakarta December 21, 2008. REUTERS/Crack palinggi (INDONESIA)

JAKARTA:(DM) - Pemerintah Indonesia masih mengedepankan jalur diplomasi untuk membebaskan 10 awak kapal asal Indonesia yang diduga disandera kelompok militan lokal Abu Sayyaf di Perairan Filipina. Namun, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa TNI siap bergerak jika diperintahkan menggelar operasi pembebasan sandera. Bahkan, kapal perang dan patroli TNI Angkatan Laut sudah bersiaga di perairan Ambalat yang dekat dengan Filipina selatan.
“Kalau seandainya kita bisa lepaskan tidak pakai duit kenapa harus keluar duit. Tentara sudah siap, semua siap,” kata Ryamizard.
Ryamizard menjelaskan bahwa saat ini keterlibatan TNI masih dalam tahap negosiasi dengan pihak otoritas Filipina. Ryamizard beralasan, TNI menghargai kedaulatan negara Filipina. “Filipina negara orang, tak bisa asal masuk. Jika nekat, bakal semakin panjang urusannya,” ucap Ryamizard.
Ryamizard mengaku akan berkoordinasi dengan Menteri Pertahanan Filipina terkait dengan pembebasan sandera. Selain itu, ia akan menghubungi Atase Pertahanan Indonesia di Filipina untuk meminta perkembangan informasi mengenai penyanderaan tersebut. “Jika Filipina memutuskan menyelesaikan masalah itu sendiri, kami hanya bisa memonitor. Tapi, jika Filipina membutuhkan bantuan TNI, kami siap masuk,” ujar Ryamizard.
Seperti diberitakan sebelumnya, telah terjadi pembajakan terhadap kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12. Kapal tersebut membawa 7.000 ton batubara dan 10 orang awak kapal berkewarganegaraan Indonesia.
Pihak pemilik kapal baru mengetahui terjadi pembajakan pada tanggal 26 Maret 2016, pada saat menerima telepon dari seseorang yang mengaku kelompok Abu Sayyaf. Dalam komunikasi melalui telepon itu, pembajak/penyandera menyampaikan tuntutan sejumlah uang tebusan.
metrotvnews.com

0 komentar:

Post a Comment